Nurlaela
 
Picture
Sebagai makhluk paling sempurna, manusia dianugerahi sepasang mata yang luar biasa. Mata manusia dibekali kemampuan yang dapat melihat benda-benda yang jauh maupun benda-benda yang dekat dengan mata. Namun, seiring bertambahnya usia dan akibat perilaku yang tidak wajar, mata manusia kemudian memiliki keterbatasan. Keadaan mata manusia yang demikian dinamakan mengalami cacat mata.

1. Mata Normal (Emetropy)
Batas penglihatan manusia adalah titik jauh (punctum remotum (PR)), yaitu jarak terjauh yang dapat dilihat dengan jelas, dan titik dekat (punctum proxium (PP)), yaitu jarak terdekat yang dapat dilihat mata.

Mata normal dapat melihat dengan jelas benda-benda yang jaraknya hingga tak berhingga. Jadi PR = ¥ cm (tak berhingga). Namun, mata normal hanya bisa melihat benda paling dekat berjarak 25 cm, jadi PP = 25 cm.

2. Mata Myopi (Rabun Jauh)
Penderita myopi memiliki titik jauh yang terbatas di depan matanya, sehingga hanya dapat melihat benda dengan jarak tertentu. Bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita myopi dapat ditolong dengan kacamata berlensa negatif (cekung), dengan kekuatan lensa:
                            PM = -100/ PR
Ket :
PM = kekuatan lensa (dioptri)

PR = Titik jauh mata (cm)



3. Mata Hypermetropi (Rabun Dekat)
Penderita hypermteropi memiliki titik dekat yang lebih dari 25 cm, PP > 25 cm. Bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hypermetropi dapat ditolong dengan kacamata berlensa positif (cembung) dengan kekuatan lensa:
                        PH = 100/25 - 100/PP
Ket:
PH = kekuatan lensa (dioptri)
PP = Titik dekat mata (cm)

4. Mata Presbyopi (Mata Tua)
Penderita presbyopi memiliki titik jauh yang terbatas di depan matanya dan titik dekat yang lebih dari 25 cm, sehingga tidak dapat melihat jelas benda-benda yang jauh maupun yang dekat dengan mata. Penderita presbyopi dapat ditolong dengan kacamatan berlensa rangkap (bifokal).